Wednesday, March 11, 2009

...TERJAGAKU...

Aku selalu tidak bisa memejamkan mata
Disaat dirimu memenuhi otakku kala kuingin terlelap
Inginku sejenak merekam suaramu dalam pita batinku
Harapku wajah wujudmu hadir dalam sketsa mimpi-mimpiku

Hingga terbulirlah seisak perih mengalir lewat ujung mataku
karena aku hanya bisa menangis!
kau bilang aku lemah, tidak....
aku kuat, sungguh...
karena aku masih mencintaimu disini dengan ikhlas


Read More......

Monday, May 5, 2008

D KASI JUDUL APA YAH!!!

Mengapa Tuhan menciptakan kelelahan ini
Mengapa Tuhan menghadirkan keraguan ini
Mengapa Tuhan memberikan kenyataan ini

Tersadar bahwa diriku ada dan telah terjadi di dunia
who care...

aku t3ak pernah berkata lelah
aku tak pernah berkata ragu
aku tak pernah tau itu nyata

malam berlalu seakan tak bersalah
jejak angkuh itu membentang seakan sakit
rotasi hati tak kunjung berhenti berputar
tapi kau selalu berlari dan datang lagi
dan aku disini diam menahan sepi

berontak hati ingin kesudahan
sementara akhir tak juga berawal kembali

terkadang ragu berhasil menguasai mimpi
seolah semua maya...
lelahku pun menjalar dalam tiap bait hidupku
tanpa diskusi...
semangat karena sketsa wujudmu adalah kenyataan
yakiniku...

teruntuk sebuah badai yang menerjang sepi kala termangu...
beranjak untuk segera mengukir nada dalam pita batinku...
mungkin hanya dalam diam kubisa nikmati bayangmu...
kau tak pernah jauh dan kau tak pernah benar-benar jauh...

sesungguhnya aku belum pernah benar-benar mengerti akan intepretasi sempurna sebuah cinta
entah mengapa...

Read More......

Wednesday, March 26, 2008

SUPRIZ OF D' MONTH

“Lo mau ikut ke Bali gak ka?” Tanya ruly pada suatu hari.
“………”
“Heh”
“Hah, apaan! gue ga denger!”
“Kita pada mau ke Bali liburan ini, lo mau ikut gak?”
“oooohhh…wah, mau banget, emang sapa aja yang ikut?”
“yang jelas gue, Arab, Ikhwan, trus katanya Sonja mau diajakin”
“oooo…gitu, coba ntar deh gue ijin dulu ma ortu.”

Beberapa hari setelahnya… pertanyaan yang sama diajukan kembali hanya beda redaksi aja…pada intinya…SAMA.Waktu itu lagi di Keadilan. Ada Ruly, Ikwan, dan Arab.

“ka, liburan kita mau ke Bali lho, ikut ga?” Ikwan nanya.
“Mau banget ndut,”bales gue. “tapi gue mau minta ijin dulu ma ortu”
“Hmmm…iya ka, lo ijin aja dulu,” Arab mendukung.

Kereta ekonomi Jogja-Banyuwangi. Disinilah gue sekarang, dengan empat sahabat gue, terhenyak disebuah tempat duduk seadanya yang kalau menurut gue sih biasa aja, tapi untuk orang yang udah biasa naek kereta, hal ini mungkin sangat tidak nyaman, secara gak kayak kereta bisnis atau eksekutif.

“Tiket tuh di simpen jangan sampe ilang lagi,” Arab memperingatkan.
“Iya, ntar bayar lagi, hahaha…” Ikhwan gak mau kalah ikutan ngeledek.
“nih ka, lo aja yang nyimpen,” tiket itu diserahin Ruly ke gue.
“hwaaa…jangan!lo aja yang nyimpen, ntar ma gue malah ilang lagi heheheh…” gue nyengir.

Setelah kejadian bayar tiket untuk kedua kalinya alias tekor, gue ma ruly waspada banget, bentar-bentar ngeliatin tiketnya masi ada atau gak. Hehehehe…

“wah, masih sekitar 12 jam lagi nih kita nyampe,” tiba-tiba Sonja bergumam.
“weks…gak usah di bilang ntar malah gak nyampe-nyampe lho,” kata ikhwan sambil tersenyum.

Tidur menjadi kegiatan pokok yang kita lakukan pada saat berada didalam kereta. Tak terhitung sudah berapa kali kita bangun terus tidur lagi terus bangun en tidur lagi, begitu seterusnya. Sampai-sampai tak sadar bahwa cacing-cacing didalam perut tak kuasa pada protes, entah sudah ada berapa panggilan tak terjawab.

“ntar kalo mau makan tuh pas di Madiun aja, makan pecel Madiun yang terkenal murah,”Ikwan memberitahu.
“iyakah” kata gue heboh.
“Tunggu aja, bentar lagi kok”

Sonja tertidur dengan pulasnya, sementara Ikhwan dan Arab ternyata sedang diculik oleh beberapa teman yang ternyata salah satunya adalah teman ikwan pada saat menjadi anggota Mapala di SMA dulu. Entah apa yang sedang mereka lakukan di pojok koridor gerbong.

“wah edan! Gue diajakin naek gunung Agung nih!” kata Ikwan dengan semangat.
“HAH!tapi lo nolak kan wan, inget kita ne mau liburan ke Bali bukan mau naek gunung,” kata gue dengan nada shock.
“Apa!!!naek gunung, wah asik asik, aku mau,”Sonja malah pengen.
“iya, kita kan mau liburan. Naek gunung tuh jauh banget dari planning,”Ruly menimpali dengan sungguh-sungguh.
“yo piye yo, tapi iyalah gak usah aja lagian kita kan gak bawa perlengkapan naek gunung sama sekali,” Ikwan akhirnya nyadar.
“Arab mana?” gue ngomong sambil menyelidik.
“Hehehe…dia lagi ada di sana sama temen-temen gue, dia lagi bersenang-senang,” Ikhwan berkata sambil menunjuk tempat mereka berkumpul.
Kita pada celingukan ngeliatin apa yang dilakukan Arab disana. “wah, sepertinya arab…”Ruly tak melanjutkan kata-katanya.
“Son, kita pergi ke ujung gerbong yuk, disana adem,”ajak seorang teman Ikwan yang datang menghampiri kita.
“ayo ayo, aku mau,” kata Sonja mengiyakan.

Pergilah mereka ke ujung gerbong untuk menikmati angin spoi-sepoi yang tidak didapatkan didalam gerbong. Tak sengaja gue ma Ruly teringat kembali pada perut yang sedari tadi treak treak.

“pecel…pecel…pecelnya mbak, mas,”tawar seorang ibu yang membawa dagangan pecelnya.
“Mmmm…Ini pecel Madiun yang tadi dibilang si Ikwan bukan yah,” kata gue pada Ruly.
“iya ka, ayo kita makan, laper banget nih!”kata Ruly gak sabar.

Setelah mengambil dua bungkus pecel dan membayar, gue ma Ruly makan dengan tidak ada rasa berdosa sama sekali karena tidak lagi ingat pada Ikhwan, Arab, ma Sonja. Bodo’ amat!!! Hehehe…

Baru aja kita slese makan, Sonja dkk yang tadi pada ngilang ke ujung gerbong balik ke tempat duduk.
“Eh disana enak lho, banyak angina,” lapor Sonja dengan antusias.
“Aduh, masih jauh yah, laper nih, makan dimana yaaa…,” gerutu Ikhwan sambil megangin perut.
“Kita berdua barusan aja makan pecel madiun lho,” Ruly berkata dengan tampang tak berdosa.
“waaahhh…jadi kalian berdua dah makan, ora penak, makan…makan dewe,” kata Ikhwan sedikit kecewa.
Gue mah nyengir aja. “Sorry ya wan, kita makan duluan hihihi…”

Perlahan-lahan langit tertutup oleh awan hitam yang menandakan bahwa sebentar lagi hujan akan turun dan membasahi muka bumi. Beberapa stasiun-stasiun kecil telah kami dilewati dengan sukses. Titik air hujan mulai menghantam jendela kereta, terlihat dedaunan diluar sana yang perlahan basah. Obrolan demi obrolan mengalir membuat kita semua secara tak sadar kembali dalam urusan masing-masing yang orang lain tidak akan tau apa yang kita lakukan dan kita pikirkan pada saat itu. TIDUR. Zzzzz……

Read More......

VISIT BALI 2008


Waaaah Liburan UAS!!! Lumayan buat Liburan karena Qta butuh Liburan.
Kata-kata itu tiba-tiba aja keluar, entah tu orang dapet wangsit dari mana.


“Gue mau ke Bali, cuman modal tiga ratus ribu n’ ngegembel ria”,………

Tapi ternyata kata-kata itu ampuh banget!!buktinya aja semua kebukti n’ ga cuman omong doang...haghaghag...


Perjalanan ini dimulai oleh 5 orang manusia yang terdiri dari satu orang kurus, botak, item, idup lagi heheh...bermuka arab yang rada gantengan dikit, Dia ini pemrakarsa (ternyata orang ini yang kesambet setan n’ d kasi wangsit) sekaligus propokator yang membawa kita semua akhirnya terkompor-kompori untuk pergi, Arab.
Sonja, seorang Jerman yang nyangkut dijemuran eh di Indonesia, beredar sebagai siswi pertukaran pelajar yang rada edan, baik hati n' jg cantik, tak pernah ketinggalan.
Lalu ada si Rully, orang sunda satu ini kerjaannya narsis selalu (salah satu kelebihan krn dia terlahir cerdas), dengan label cap tengkorak hasil ciptaan gue, jadilah makhluk yg mengaku sbg malfoy yang mirip Danny Archer kecemplung got ini menjadi bagian dari trip kita.
Gendut, botak,muka kayak ketumpahan cat item (tapi kadang2 luntur hihi...) yang slalu gembira, tapi dia dah baek bgt minjemin gue perlengkapan perang, itulah iKhwan ank jogja dengan sapaan akrabnya "genjik" yang jg terprovokasi oleh arab.
Yang terakhir gue, bukan orang dayak, bocah aneh EXTRAordinary yang cupu selalu dan pahlawan, gue ga kepikiran aja mereka bisa meyakinkan gue utk ikut padahal biasanya gue ga gampang terpengaruh ma yang gitu2 (bohong besar!!!).

“BHINNEKA TUNGGAL IKA SEKALI”, cocok bgt ngegambarin Qta2 sekarang, 5 sekawan (sekawan tuh 4 bodoh!!!) yang berasal dari Jakarta, Jerman, Bandung, Jogjakarta, dan balikpapan telah bersatu padu mensukseskan petualangan abad ini.

Kereta Berangkat Jam 08.00 WIB…
Gue ga nyangka aja bakal naek alat transportasi yang diberi nama panjang keretaaaaaa apiiiiiii, scara seumur-umur gue cuman tau kereta itu ada TAPIBLOMPERNAHNAEK jd supris banget deh bisa merasakan wekwekwek…salah satu perjalanan paling brutal yang gue lakuin, bayangin sekali coba naek kereta langsung pergi ke ujung pulau jawa dgn memakan waktu 16 jam, “anjrit”.


Ne manusia emang ga sopan, 5 menit lagi kereta chaoo eh dia baru dateng, sapa lagi klo bkn Ruly si tukang ngeledek. Ga banyak komentar, gue, Ruly, ma Ikwan langsung masuk ke gerbong setelah melewati penjaga pemeriksaan tiket tanpa kembalinya tiket ke tangan gue. Sonja ma Arab dah nunggu Qta dgn kesabaran bertubi-tubi n’ muka gemes krn seuprit lg kereta bakal berangkat tp untungnya Qta dah dapet tmpat duduk yg aman dan nyaman.


Steady, Ready, Go….

Nguk…ngik…ngek…ngok…ngak…kereta meninggalkan stasiun, maka dimulailah Backpacker’s Tale yang akan bertualang sampe ke ujung dunia (emang iya!!!).

‘Ooooh, kayak gini rasanya naek kereta’, gue dengan tampang bodoh berkata.

Stasiun demi stasiun terlewati. Waktu demi waktu berlalu. Iler demi iler netes, penjual demi penjual lalu lalang dalam koridor gerbong sebuah kereta ekonomi yang manjur bikin gue shock krn full berisik dalam rangka menjajakan dagangannya.

‘wah asik ada kantin berjalan’, aksen jerman Sonja bergema.

Sawah demi sawah dan pemandangan indah lainnya lewat bagaikan lukisan nyata (nyata-nyata Cuma lewat).


“tiket…tiket…tiket…pemeriksaan,”suara cempreng pak pemeriksa tiket.
Tampak dengan muka tdk berdosa gue berkoar,“eh tiket itu masi pake lg yah”.

“iya, tiket lo mana ka?”,Ikhwan pasang muka curiga.

*CRAP* Semua mata tertuju ke gue….

“kan tadi kata ikwan ga usah diambil lagi tiketnya, ya gue tinggalin di tempat pemeriksaaan pertama sebelum naek”,sesal gue.
“lha tiket elo mana rul”, tanya arab nyantai tapi langsung ngikik setelah denger jawaban dari Ruly.
“Tiket gue kan yang bawa si Eka”,kata ruly penuh tanda Tanya.
“Loh, jadi gimana kalian”, Sonja Teheran-heran.


*sigh* Mampus!!!
Finally, gue ma ruly bayar tiket lagi deh hihihihi…..

Dasar trouble maker!!!!scara gue kan baru ini naek kereta hehehehe…

2 b continued…

Read More......

Thursday, February 21, 2008

....siapa bertanya kepada siapa.....

ku berjalan di titian waktu
memandangmu di ujung rembulan
menyisihkan terpaan angin malam
membalut kerinduan di hati yang paling dalam

jala cinta merasuk ke dada
menghamba dalam kasih d jiwa
...menanggung nestapa
...terbelenggu derita
menantimu tiba mempersembahkan cinta
namun haruskah ku menantinya
hingga bumi langit yang berbicara....




_ekasiapasih_

Read More......

Tuesday, January 15, 2008

eXam oh eXaM....

Aaaaarrrggghhhhh!!!!!!
rain again, rain again....ujian pula!!! jadi begini ceritanyah...hari ne kan ujian 2 kali, yg pertama FHI open bug (acikacikacik), gw udah pny bahan bwt ujian ntu, ada dua kasus yg bakal gw tulis ntar (kan uda d kasi taw ntar kasusna apa ajah, nyantae don...) eeeeeeeeeeeeeeeeee......gatawna hasil analisis kasus yg udah gw bwy gada 1 di pilihan soal nyah...whoooooaaaaa....nitemare....akhirna yg atu lg ngarang d pajke analisis sok sok ngemet PADAHALNGAWURSEKALEEE...hahahahah...
pikiran gw terlalu sempit kali yah, dah sok yakin bgt klo tuh soal bakal sesuai ma yg gw pengen ahiahiahiahia.....wekkkksssss....tinggal dua ujian lg neh, ntar jm stengah 12 n besok senen,.....ganbatte Kudasai...



_ekasiapasih_

Read More......

Monday, January 14, 2008

TanYa siApa!!!!!

Photograph of me!
It was taken some time ago. At first it seems to be a smeared print: blurred lines and grey flecks blended with the paper; then, as you scan it, you see in the left-hand corner a thing that is like a branch: part of a tree (balsam or spruce) emerging and, to the right, halfway up what ought to be a gentle slope, a small frame house. In the background there is a lake, and beyond that, some low hills. (The photograph was taken the day after I drowned. I am in the lake, in the center of the picture, just under the surface. It is difficult to say where.precisely, or to say,how large or small I am:the effect of wateron light is a distortion but if you look long enough,eventually,you will be able to see me :)
ketika kesederhanaan, kejujuran, keberanian, dan keikhlasan menjadi tombak hidupp..
arghhh kerennyah!!!!!


-eK-go-cupu-go-

Read More......